Rabat Beton yang bersumber dari Dana Desa TA 2023 dengan volume 181m x 3,0 m x 0,15 senilai Rp188.810.515 di Desa Mekar Bahalat, Huta Siabarta diduga tidak sesuai bestek. |
GASSTAMNEWS.COM - Dugaan Kurangnya Volume Pekerjaan Rabat Beton, Pengelolaan Dana Desa Nagori Mekar Bahalat 2023 Dipertanyakan Warga
Seperti diketahui, Dana Desa seluruh desa di seluruh Indonesia dikucurkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal untuk memajukan dan membangun desa dari segala ketertinggalannya.
Kegiatan ini bertujuan untuk membangun sarana dan prasarana yang diperlukan bagi kemajuan Desa dengan penuh harapan dapat berjalan dan terprogram sesuai dengan yang diharapkan.
Namun dugaan kejanggalan masih saja terjadi, seperti di Nagori Mekar Bahalat, Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.
Pada bulan September 2023 lalu, pembangunan Rabat Beton yang bersumber dari Dana Desa TA 2023 dengan volume 181m x 3,0 m x 0,15 senilai Rp188.810.515 di Desa Mekar Bahalat, Huta Siabarta diduga tidak sesuai bestek.
Hal itu diungkapkan salah satu warga sekitar yang tak ingin namanya dipublikasikan. Menurut dia, pekerjaan konstruksi rabat beton tersebut diduga kuat tidak sesuai spesifikasi karena ketebalannya dinilai mengalami kekurangan volume.
“Ukur-lah bang ketebalannya, kurang itu,” ujarnya.
Dari pantauan GasSTamnews.com Senin (22/01/24) di lokasi pekerjaan yang sudah selesai dilaksanakan, terindikasi ketebalan rabat beton mengalami kekurangan volume yang seharusnya 15 cm namun ditemukan di lapangan hanya 12 cm.
Guna mendapat penjelasan berimbang, gasstamnews.com langsung mendatangi kantor Desa Nagori Mekar Bahalat untuk memastikan informasi tersebut, namun Kepala Desa Nagori Mekar Bahalat, Parsaoran Jilfina Manik, tidak berada di kantornya. Saat dikonfirmasi kepada salah satu stafnya yang tidak disebutkan namanya, dia mengatakan Kepala Desa Parsaoran sedang berada di luar kantor.
"Lagi keluar, pak," jelasnya.
Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, meski pesan yang dikirimkan sudah centang dua, Kepala Desa Nagori Mekar Bahalat Parsaoran Jilfina Manik tak kunjung menjawab. Sementara itu, masih di tempat yang sama, Pendamping Desa Ali Sadar yang juga bertugas memantau pekerjaan rabat beton tersebut menjelaskan, pekerjaan itu belum ada serah terima.
“Belum serti (serah terima), Pak,” singkatnya.
Pantauan Gasstamnews.com, dugaan minimnya volume pekerjaan rabat beton di Huta Siabarta sebaiknya ditindaklanjuti oleh inspektorat dan aparat penegak hukum (APH) terkait ada tidaknya kerugian negara, dalam hal ini dana yang bersumber dari APBN pusat. (GST, RG).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar