Foto: ist/ilustrasi |
GASSTAMNEWS.COM - Aksi kekerasan terhadap anak di bawah umur kembali terjadi. Kali ini peristiwa kekerasan terhadap anak menimpa seorang siswa di SD Negeri 098168 Bahlias, Nagori Bahlias, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (20/2/2024).
Korban kekerasan yang dialami Aidil, salah satu siswa SD Negeri tersebut mendapat kekerasan fisik dari salah satu guru bernama Sri Alimah.
Menurut korban Aidil, saat wawancara di rumahnya di Pondok Manahul, Rabu (21/02-2024), ia sedang bermain baseball bersama teman-temannya. Tiba-tiba, kata Aidil, bola tersebut mengenai guru SD Sri Alimah yang sedang mengajar di kelas III. Merasa tidak terima, sang guru pun marah dan menganiaya Aidil dengan cara memukul.
Sementara itu, ibu Aidil mengatakan, anaknya saat ini tidak mau bersekolah karena kesakitan dan takut untuk datang ke sekolah.
Menindaklanjuti informasi permasalahan tersebut, Gasstamnews melalui sambungan telepon mencoba mengkonfirmasi kebenaran kejadian kepada kepala sekolah SDN No 098168, Rusli pun membenarkan adanya kejadian kekerasan terhadap salah satu siswa.
Namun terkait kronologis, penjelasan Rusli justru berbeda dengan yang disampaikan Aidil. Rusli mengatakan, kronologis kejadian tepatnya saat jam istirahat, korban melempar buah yang melewati atap sekolah. Namun lemparannya justru masuk ke dalam ruangan sekolah yang saat itu (guru streas sebagaimana menurut Rusli) yang melakukan kekerasan sedang melalukan tugasnya.
“Benar pak, orang tuanya sudah hadir di sekolah tapi guru (pelaku) tidak dapat hadir. Ini saya sudah koordinasi dengan pengawas sekolah. Kronologi kejadiannya tepat saat jam istirahat dan kami para guru sedang mengerjakan tugas sekolah. Jadi rupanya si anak melempar buah melewati seng (atap sekolah), mungkin lemparannya masuk ke dalam kelas, datang guru ini yang memang ada stresnya. Jadi kami pun sudah memohon ke dinas supaya guru ini ditarik atau dimutasi atau di nonjobkan. kami sudah laporkan, tapi kata orang dinas bawa saja Pak ke psikiater, karena gak bisa lagi ngajar,” kata Rusli, Rabu (21/2/24) menirukan ucapan dari dinas tersebut.
''Karena setiap hari masuk, kami pun coba pantau kegiatannya sehari-hari. Jadi semalam (kemarin-red) itu kejadian itu seperti momennya. Hal ini pun kami sudah surati dan sudah kami tembuskan ke koorwil ( koordinator wilayah) agar bisa ditembuskan ke dinas pendidikan,” tutupnya.
Penulis: Toba, S
Editor: Yura Gabriela
Copyright © 2024 gasstamnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar