Yayasan Perguruan Berdikari |
GASSTAMNEWS.COM - Berawal dari pengakuan salah satu korban penipuan ijazah palsu, Ishan, warga Nagori Pardomuan Nauli, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Sementara itu, orang tua korban, Ishan Agung saat dikonfirmasi di kediamannya, Jumat (23/2/2024), mengatakan, anaknya (korban) saat itu ingin mengurus paket C karena berniat mencari pekerjaan dengan menggunakan ijazah setara SMA yang biasa disebut Paket C.
Orang tua Ihsan, SHD (43) dan istri LS (41), mengungkapkan, mulai tahun 2019, pihaknya telah menguruskan ijazah paket C untuk anaknya melalui TRS (oknum pegawai yayasan perguruan Berdikari) warga Jalan Kuala Tanjung, Kecamatan Bandar.
Saat itu, kata SHD, pihaknya diminta mengisi formulir, kemudian membawa uang administrasi sebesar 2 juta rupiah dan lengkap dengan bukti kwitansi yang diterima oleh pegawai tata usaha di yayasan itu.
“Mulai tahun 2019 yang lalu, kami sudah mengurusakan ijazah paket C untuk anak kami, atas nama Ihsan Agung dan pengurusannya kami percayakan kepada TRS yang beralamat di Jalan Kuala Tanjung Perdagangan, Kecamatan Bandar,” kata kedua orang tua korban.
“Dia salah satu oknum yayasan, saat itu kami diterima, dan kami pun disuruh mengisi formulir, kemudian membawa uang administrasi sebanyak 2 juta rupiah dan lengkap dengan bukti kwitansi (penerimaannya), yang diterima oleh pegawai tata usaha,” tambah keduanya.
Seiring berjalannya waktu tidak ada kabar sehingga ia mendatangi pihak yayasan untuk meminta kejelasan, namun kali ini pihak yayasan kembali meminta tambahan uang dengan alasan untuk biaya administrasi. Tanpa berpikir dua kali dan agar pengurusan ijazah yang diinginkan bisa cepat selesai, ia menyetujui permintaan tersebut sehingga uang yang telah disetor mencapai total lima juta rupiah.
''Namun ijazah paket C yang dijanjikan tidak kunjung ada, hingga saat ini uang yang sudah kami keluarkan sudah mencapai 5 juta rupiah, dan kami pun sudah merasa ditipu oleh oknum yayasan Berdikari tersebut. Kami sangat kecewa, kami berharap uang kami dikembalikan saja, dan kami juga berencana menyampaikan masalah ini ke pihak yang berwajib,” tutupnya.
Di hari yang sama, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, TRS (oknum pegawai di yayasan berdikari) mengakui hal tersebut, namun menurutnya, pihaknya sudah meminta yang bersangkutan untuk datang akan tetapi tak kunjung datang.
“ya pak betul, namun kami sudah menyuruh orang itu datang, namun tak kunjung datang,” kata TRS dalam percakapan singkat.
Penulis: Toba, S
Editor: Riswan P
Copyright © 2024 gasstamnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar