GASSTAMNEWS.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama petani Champion memastikan pasokan cabai terjamin aman, terutama menjelang bulan Ramadhan. Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura optimis pasokan cabai pada tahun 2024 akan mencukupi dan memastikan pasokan aman menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Direktur Sayuran Tanaman dan Obat Andi Muhammad Idil Fitri mengatakan, berdasarkan data Early Warning System (EWS) yang dikelola Ditjen Hortikultura, ketersediaan aneka cabai pada Februari diperkirakan aman. Produksi utama cabai rawit berasal dari Kabupaten Malang sebesar 15.233 ton, Temanggung 7.200 ton, dan Garut 6.950 ton. Untuk komoditas cabai besar, produksi utama berasal dari Kabupaten Sleman sebanyak 17.028 ton, Garut sebanyak 9.466 ton, dan Bandung sebanyak 3.795 ton.
Dengan kondisi penanaman cabai yang mulai meningkat di wilayah sentra, Andi Idil mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan cabai.
“Karena sudah banyak petani yang mulai menanam cabai, tentunya kami memperkirakan kebutuhan cabai saat Ramadhan dan Idul Fitri akan aman. Kita juga punya Champion cabai yang selalu siap siaga dengan stok di lapangan dan tentunya siap terlibat aktif untuk penanganan stok cabai,” kata Idil, dikutip dari rilis resminya, Rabu (28/2).
Sebagai langkah mengantisipasi kenaikan harga yang biasa terjadi jelang Ramadhan dan Idul Fitri, Idil mengatakan Kementerian Pertanian sedang menyiapkan sejumlah langkah, salah satunya melalui kebijakan pengamanan buffer stok atau menggunakan skema yang bertujuan untuk menstabilkan harga di pasar yang berfluktuasi.
“Pengamanan buffer stock dilakukan dengan pengamanan panen di sentra produksi melalui skema kemitraan dengan petani champion,” jelasnya.
Ketua champion Cabai Indonesia Tunov Mondro Atmojo mengatakan, strategi pemerintah mengerahkan para champion untuk menjaga pasokan cabai sangat efektif.
“Dengan koordinasi dan kerja sama yang kuat antara pemerintah dan mitra binaan, semuanya bisa dikelola dan dirancang dengan baik, terutama dalam pengamanan pasokan menjelang HBKN. Jelang Ramadhan kali ini, kami pun siap terlibat aktif dalam penyediaan produk cabai kepada masyarakat,” kata Tunov.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Malang Heri Suntoro mengatakan, saat ini panen cabai berasal dari berbagai kecamatan yang menjadi sentra produksi, seperti Kecamatan Dampit, Poncokusumo, Tumpang, Karangploso dan Pujon seluas 5.784 hektar. Selain itu, terdapat juga tanaman cabai berumur dua bulan yang ditanam mulai Desember 2023 hingga Februari 2024 seluas 3.408 hektar dengan sentra di Kecamatan Poncokusumo, Wajak, Tumpang, Karangploso, Pujon, Ngantang dan Dampit untuk masa Ramadhan dan Idul Fitri.
“Meski kondisi tanam cabai rawit tidak maksimal akibat dampak El Nino dan serangan thrips dan virus kuning, namun produksi cabai di Malang masih cukup melimpah sehingga bisa memenuhi permintaan pasar lokal dan juga dikirim ke Pasar Induk Pare,” jelas Heri. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar