Asisten kepala (Askep) Muchtar Sinaga, yang didampingi Sumino bersama Asisten Afd V Robert Sormin, dan Danton Rayon B Sures, meminta meminta aparat segera mengambil tindakan untuk menangkap pelaku. |
GASSTAMNEWS.COM - Ketua Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN) Regional II Sumino geram dengan perbuatan pelaku yang membakar sepeda motor milik petugas patroli yang digunakan untuk memantau segala kegiatan (JWM) atau biasa disebut security pengamanan PTPN IV.
Mendengar kejadian tersebut di Perkebunan Tinjowan Afdeling V Blok 2016 V PTPN IV Regional II pada Jumat (2/2/2024) sekitar pukul 14.15 WIB, bersama manajemen PTPN IV, Sumino mengatakan pihaknya langsung turun ke lapangan dan memastikan adanya 1 unit sepeda motor terbakar dan 20 Tandan Buah Segar (TBS).
''Kami sangat menyayangkan perbuatan keji yang dilakukan para pelaku, dan kami mengutuk perbuatan mereka. Kami akan terus memberikan semangat kepada seluruh personel security JWM untuk selalu waspada dan memperketat pengamanan aset perusahaan,” ujarnya.
“Jangan sampai ada satu butir buah brondolan keluar dari aset Badan Usaha Milik Negara yang dikelola PTPN IV yang merupakan penyumbang pendapatan Negara,” imbuhnya.
Sumino mengaku sangat menyayangkan perbuatan mereka (pelaku), dimana selama ini pihaknya selalu memperjuangkan devisa negara, namun di sisi lain ada oknum masyarakat yang dibantu melalui CSR yang tetap melakukan tindakan keji ini.
''Untuk itu, kami berharap Bapak Kapolsek Bosar Maligas dan jajarannya untuk segera menangkap dan melakukan proses hukum terhadap para pelaku. kami akan menggiring dan mengawal masalah ini apabila belum ada tindakan dari Polsek dan akan membuat surat kepada Kapolres Simalungun hingga Kapolri,” kata Sumino, Sabtu (3/2/2024).
Pada kesempatan itu Asisten kepala (Askep) Muchtar Sinaga, yang didampingi Sumino bersama Asisten Afd V Robert Sormin, dan Danton Rayon B Sures, meminta agar media terus memantau masalah ini hingga tuntas. Ia berharap para pelaku dapat segera ditangkap dan dihukum sesuai peraturan hukum yang berlaku di Republik Indonesia.
Hal senada juga disampaikan salah satu mantan staf ahli Kejaksaan Agung RI, Mangihut Sinaga, SH. melalui pesan WhatsApp, Sabtu (3/2/2024), mengaku sangat menyayangkan perbuatan pelaku. Ia pun meminta aparat segera mengambil tindakan untuk menangkap pelaku.
Mangihut juga menegaskan, PTPN IV merupakan penyumbang devisa terbesar di Repulik Indonesia ini menjadi terganggu produksinya. Mangihut menyesalkan, yang mana seharusnya masyarakat di sekitar perkebunan ikut melindungi perusahaan pelat merah ini karena dilindungi negara.
Mangihut juga menegaskan, akibat peristiwa yang menimpa PTPN IV yang juga merupakan penyumbang devisa terbesar di Republik tersebut, produksi menjadi terganggu, padahal seharusnya masyarakat sekitar perkebunan turut serta melindungi perusahaan tersebut.
''Manfaat yang didapat dari perusahaan ini sangat besar dampaknya bagi masyarakat sekitar perkebunan, selain bisa bekerja di perusahaan tersebut, tentunya keuntungan yang diperoleh perusahaan bisa bermanfaat bagi warga melalui CSR,'' tutupnya.
Penulis:TB
Editor: Yura Gabriela
Tidak ada komentar:
Posting Komentar