Iklan

Produktivitas Tembus 14 Ton per Hektar, Bawang Putih Temanggung Makin Moncer

gasstamnews.com
Jumat, 15 Maret 2024 | 10:08 WIB Last Updated 2024-03-15T03:08:11Z
Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto saat panen perdana bawang putih varietas Lumbu Kuning di Desa Kruwisan, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Kamis (14/3/2024).

GASSTAMNEWS.COM - Anggota 4 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Haerul Saleh didampingi Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto melaksanakan panen perdana bawang putih varietas Lumbu Kuning di Desa Kruwisan, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung.

Hasil ubinan yang dilakukan BPS dan petugas penyuluhan setempat menghasilkan produktivitas panen rata-rata 14 ton per hektar. Sementara rata-rata produktivitas nasional saat ini baru mencapai 7,35 ton per hektar.

Kunjungan kerja tersebut merupakan rangkaian kegiatan supervisi (pengawasan) BPK RI terhadap upaya peningkatan produksi bawang putih yang terus digencarkan Kementerian Pertanian.

Turut ikut hadir pejabat BPK RI, BPK Perwakilan Jawa Tengah, pejabat Kementerian Pertanian, Pemprov Jateng, dan Pemkab Temanggung. Petani dan penangkar benih bawang putih hadir meramaikan kegiatan tersebut.

Prihasto dalam sambutannya menyampaikan rasa bangganya bisa berada ditengah-tengah petani dan ikut serta dalam panen bawang putih.

“Saya sangat senang sekali bisa kembali panen bersama petani untuk kesekian kalinya di Temanggung. Sesuai arahan Pak Menteri, kita harus meningkatkan produksi bawang putih di Kabupaten Temanggung, sebab Temanggung ini adalah sentra utama bawang putih,” ujarnya di Emanggung, Kamis (14/3/2024).

Menurut Prihasto, bawang putih lokal memiliki keunggulan aroma yang lebih kuat dibandingkan bawang putih impor. Beberapa varietas bawang putih lokal yang banyak dikembangkan antara lain Lumbu Hijau, Lumbu Kuning, Lumbu Putih, Tawangmangu Baru, Berkah, Jangkiriah Adro dan Sangga Sembalun.

“Pengembangannya bisa melalui skema APBN, swadaya atau wajib tanam dan produksi oleh importir. Semuanya kita dorong,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Anggota IV BPK RI juga mengapresiasi upaya pengembangan bawang putih yang telah dilakukan Kementerian Pertanian.

“Kami apresiasi upaya kementan (Kementerian Pertanian), tapi pemerintah harus serius dalam meningkatkan produksi bawang putih di dalam negeri. Gunakan anggaran dengan baik, uang negara harus digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” kata Haerul.

Sementara itu, Siswanto (petani bawang putih) asal Kecamatan Bansari Temanggung mengatakan, harga bawang putih basah di tingkat petani saat ini berkisar Rp9.000 per kg, sedangkan untuk siap konsumsi Rp20.000 per kg, dan untuk benih berkisar antara Rp40.000 hingga Rp45.000 per kg. 

Siswanto mengaku menyambut baik upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani bawang putih dalam negeri.

“Temanggung siap menjadi penyangga nasional kebutuhan bawang putih,” jelas Siswanto.

“Untuk meningkatkan produksi pertanian, perlu adanya dukungan dan sinergi antara pemerintah dan petani dalam meningkatkan produksi pertanian di daerah,” pungkasnya.

Sekadar informasi, sentra bawang putih di Kabupaten Temanggung berada di 12 kecamatan dengan potensi lahan sekitar 10.000 hektar. Berdasarkan data BPS, pada tahun 2023 luas tanam mencapai 1.664 hektar.

Didukung oleh tanah yang subur dan sumber air yang melimpah, Kabupaten Temanggung menjadi sentra penghasil bawang putih terbesar di Indonesia.

Petani di beberapa desa seperti Kruwisan dan Petarangan di Kecamatan Kledung bahkan rutin menanam tak kurang dari 500 hektar setiap tahunnya.(*).

Copyright © 2024 gasstamnews.com

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Produktivitas Tembus 14 Ton per Hektar, Bawang Putih Temanggung Makin Moncer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Trending Now

Iklan