GASSTAMNEWS.COM - Dinilai banyak kejanggalan, puluhan mahasiswa berunjuk rasa di depan kantor PDAM Tirtauli, kota Pematang Siantar. Mahasiswa pengunjuk rasa tersebut tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Berantas Mafia yang dikoordinir oleh Indra Simarmata.
“Hari ini kami turun ke kantor PDAM akibat banyaknya kejanggalan yang terjadi di PDAM Tirtauli Pematang Siantar, dan atas dasar keresahan pelanggan PDAM Tirtauli, sehingga tuntutan kami ini harus langsung dijawab oleh Plt Dirut PDAM Tirtauli,” kata Indra Simarmata, Rabu, (24/04/2024).
Di tengah aksinya, massa pengujuk rasa yang meminta tegas tanggapan dari PDAM Tirtauli Pematang Siantar itu juga membakar ban saat menyampaikan aspirasinya di depan kantor PDAM.
“Kami tunggu tanggapan itikad baik dari PDAM untuk membuka ruang dialog bersama Plt Dirut PDAM untuk menanggapi semua tuntutan kami sekarang juga. Jika tidak, jangan salahkan kami kalau kami memaksa masuk ke dalam,” kata salah satu pengunjuk rasa berinisial Dimas.
Saat massa menyampaikan orasi secara bergantian, pihak PDAM menyampaikan bahwa Dirut PDAM sedang berada di luar kota. Mendengar hal tersebut, massa merasa sangat kecewa karena sebelumnya salinan surat tersebut telah dikirimkan ke PDAM Tirtauli Pematang Siantar agar Dirut PDAM bisa menjawab seluruh tuntutan massa Gerakan Mahasiswa Berantas Mafia.
Meski begitu, para pengunjuk rasa akhirnya menerima tawaran dari PDAM yang mengundang sebanyak 5 orang perwakilan untuk membicarakan hasil tuntutan mereka.
“Baiklah teman-teman, sebenarnya kita sangat kecewa karena Dirut PDAM pergi ke luar kota padahal kita sudah menyerahkan surat pemberitahuan aksi sebelumnya ke PDAM Tirtauli. Diduga Dirut PDAM ternyata anti kritik, tapi walapun seperti itu, kita sebagai kaum intelektual akan menerima tawaran dari PDAM agar 5 Perwakilan masuk ke dalam untuk berdiskusi,” kata pendemo.
Hingga akhirnya massa Gerakan Mahasiswa Berantas Mafia masuk ke dalam ruangan, diterima langsung oleh Kabag Humas PDAM Tirtauli, Kepala Cabang PDAM Batu 6 dan jajaran Staf PDAM Tirtauli Pematang Siantar serta dihadiri pihak kepolisian.
Mahasiswa tersebut pun berharap, agar Dialog itu memunculkan hasil yang baik tetapi pada nyatanya Pihak PDAM tidak memberikan ruang untuk perwakilan mahasiswa itu untuk menjelaskan terlebih dahulu atas tuntutan yang disuarakan.
Sementara itu, mahasiswa yang berharap dialog tersebut dapat membuahkan hasil ini menilai PDAM tidak memberikan ruang bagi perwakilan mahasiswa untuk menjelaskan terlebih dahulu tuntutan yang mereka suarakan.
“Izin pak, biarkan kami menjelaskan dulu tuntutan kami, baru pihak bapak yang menjelaskan. Lagian tuntutan kami ini semua hanya bisa dijawab oleh Dirut PDAM pak, jadi biarkan (izinkan-red) saya menjelaskan semuanya,” kata Indra Simarmata kepada kepala cabang PDAM.
"Jika memang bapak tidak memberikan kami bicara, lebih baik kami keluar dari ruangan dialog ini. Saya rasa, ruangan dialog ini tidak menemukan jalan" ujarnya.
“Jika memang bapak tidak memberi kami bicara, lebih baik kami keluar dari ruang dialog ini. Saya rasa ruang dialog ini tidak menemukan jalan," ujarnya.
Karena merasa tidak menemukan titik terang, perwakilan mahasiswa tersebut langsung keluar ruangan dan mendesak Wali Kota Pematang Siantar untuk mencopot Plt Dirut PDAM Tirtauli Pematang Siantar karena dianggap gagal memimpin PDAM Tirtauli Pematang Siantar.
Para pengunjuk rasa juga mengancam akan turun ke jalan jika Wali Kota Pematang Siantar tidak mencopot Plt Dirut PDAM Tirtauli Pematang Siantar.
Sebagai informasi, berikut uraian mengenai tuntutan mahasiswa, antara lain:
- Menduga bahwa PDAM Tirtauli Pematang Siantar melakukan persengkongkolan/konspirasi atas kejadian hilangnya ratusan meteran air masyarakat Siantar dan Simalungun.
- Mengecam PDAM Tirtauli atas tindakan pencabutan meteran air dengan sepihak.
- Menduga Plt Dirut PDAM Tirtauli melakukan tindakan penyelewengan anggaran proyek meteran induk luar negeri sebesar 5 miliar yang berasal dari RKAP Perumda Tirtauli tahun 2022.
- Mendesak Plt Dirut PDAM Tirtauli agar segera mengeluarkan anggaran pengadaan meteran dan perawatan meteran bagi masyarakat baik yang kehilangan meteran dan cabut meteran.
- Meminta agar aparat penegak hukum agar segera terjun langsung ke kantor PDAM Tirtauli untuk diperiksa.
- Meminta Plt Dirut PDAM Tirtauli Pematang Siantar untuk turun dari jabatan nya jika tidak menyelesaikan persoalan meteran air yang menjadi kebutuhan utama masyarakat. (Tim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar