Iklan

Hadapi Kemarau Panjang, Petani Cabai di Jatim Dapat Bantuan Sumur Dangkal dan Pompa Air dari Kementan

gasstamnews.com
Selasa, 06 Agustus 2024 | 09:12 WIB Last Updated 2024-08-06T02:12:41Z
Jawa Timur yang merupakan salah satu provinsi terbesar yang menyumbang 37 persen produksi cabai rawit merah nasional sangat terdampak kekeringan.

GASSTAMNEWS.COM - Dalam upaya mengatasi dampak kekeringan pada sentra produksi cabai rawit, Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan program bantuan sumur dangkal. Program ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan air yang cukup, sehingga dapat mengurangi dampak kekeringan, menjaga produksi cabai, dan menstabilkan harga di pasaran.

Jawa Timur yang merupakan salah satu provinsi terbesar yang menyumbang 37 persen produksi cabai rawit merah nasional sangat terdampak kekeringan ini.

Ketua Paguyuban Petani Cabai Indonesia Kabupaten Kediri, Suyono melaporkan bahwa hampir tiga bulan terakhir daerahnya dan beberapa sentra produksi cabai lainnya seperti Lamongan, Tuban, Malang, dan Blitar tidak diguyur hujan. Akibatnya, tanaman cabai rawit yang biasanya berada di lahan tadah hujan menjadi kering dan mati.

"Seharusnya saat ini masih ada panen, jika ada air dari hujan atau sumber lain, tanaman cabai bisa bertahan hingga akhir Agustus 2024," kata Suyono.

Menurutnya, kemarau yang berkepanjangan membuat harga cabai rawit merah melambung tinggi hingga di atas Rp60.000 per kg. Untuk mengatasi hal tersebut, solusi yang diusulkan adalah dengan menyediakan sumur dangkal di daerah sentra produksi cabai, guna menjamin ketersediaan air saat musim kemarau.

“Solusinya adalah dengan menyediakan sumur dangkal di sentra cabai untuk menjaga ketersediaan air selama musim kemarau,” terang Suyono.

Sementara itu, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Andi Idil menjelaskan, untuk mengatasi masalah kekurangan air yang berdampak pada menurunnya produksi cabai, Ia mengatakan, tahun ini pihaknya mencanangkan program bantuan sumur dangkal sebanyak 10 unit di sentra-sentra utama produksi cabai di Jawa Timur, seperti Lamongan, Kediri, Malang, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi.

“Kami telah mengirimkan tim untuk memverifikasi usulan bantuan sumur dangkal di daerah-daerah tersebut. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan ketersediaan air untuk pertanaman cabai dapat terjaga, sehingga produksi dan harga cabai bisa kembali stabil,” kata Idil.

Kepala Seksi Hortikultura Kabupaten Kediri Syamsul juga mengatakan, dengan bantuan dari Ditjen Hortikultura, rencananya akan dibangun 10 sumur dangkal di dataran rendah dengan kedalaman 20-25 meter. Sumur-sumur tersebut akan dilengkapi pompa bermesin diesel 24 PK roda yang dapat berpindah dari satu sumur ke sumur lainnya untuk mengairi areal cabai seluas 40-50 hektare.

"Di dataran rendah, tanah berpasir membuat biaya pengeboran sangat murah. Saat ini, tanaman cabai rata-rata berumur 10-25 hari, dan diperkirakan pada bulan Oktober sekitar 500 hektare akan mulai panen," kata Syamsul.

Sedangkan di dataran tinggi, kata Syamsul, dengan biaya yang sama, hanya sekitar 3 sumur dangkal yang bisa dibangun, itupun harus dekat dengan sumber air, seperti bantaran sungai, yang kemudian dialirkan ke bak penampungan permanen dan disalurkan melalui pipa ke lahan petani seluas 20 hektare.

Kepala BPP Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Ika menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Pertanian, khususnya Direktorat Jenderal Hortikultura yang akan mengalokasikan bantuan berupa satu unit sumur dangkal dengan kedalaman sekitar 60 meter.

“Daerah kami merupakan sentra cabai rawit merah seluas 1.750 hektare yang ditanam pada Januari-Februari. Dalam kondisi cuaca normal, seharusnya ada hujan minimal sekali seminggu, sehingga tanaman cabai dapat bertahan hingga akhir Agustus,” ungkapnya.

“Namun, saat ini hampir semua tanaman cabai kering dan mati karena sudah hampir tiga bulan tidak ada hujan. Kami berharap bantuan sumur dangkal ini dapat membantu menjaga produksi cabai di wilayah kami,” pungkas Ika.(TAM)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Hadapi Kemarau Panjang, Petani Cabai di Jatim Dapat Bantuan Sumur Dangkal dan Pompa Air dari Kementan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Trending Now

Iklan