 |
| Andry Napitupulu saat melaporkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun Edwin Simanjuntak ke Bawaslu pada Selasa (12/11/2024). |
GASSTAMNEWS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun Edwin Simanjuntak dilaporkan masyarakat ke Bawaslu pada Selasa (12/11/2024), dan kini laporannya tengah diproses.
Edwin dilaporkan terkait dugaan keterlibatan langsung dan aktif dalam mendukung kemenangan Pasangan Calon Bupati Simalungun Nomor Urut 1 Radiapoh Hasiholan Sinaga-Azi Pratama Pangaribuan, yakni dengan memberikan sumbangan dana untuk pembelian dan pembagian kaos bertuliskan Sahabat RHS-AZi.
Berdasarkan keterangan pers Andry Napitupulu selaku pelapor pada Senin (18/11/2024) penyerahan kaos tersebut diserahkan langsung kepada warga masyarakat yang tergabung dalam lembaga KRJPS di Rumah Radiapoh Hasiholan Sinaga yang berlokasi di Kecamatan Siantar oleh Rattnawati Sidabutar istri Radiapoh Sinaga dan turut dihadiri Edwin Simanjuntak.
Dalam keterangan persnya itu, Andry menyampaikan terbukti hasil laporan yang disampaikan ke Bawaslu Simalungun telah diproses oleh Bawaslu dan diteruskan ke BKN Provinsi Sumatera Utara pada Kamis, 14 November 2024.
Andry Napitupulu selaku pelapor menyampaikan kepada media, segala bentuk pelanggaran yang dapat mengganggu jalannya kontestasi Pilkada di Simalungun agar dilaporkan dan diproses sesuai ketentuan yang berlaku.
Selain itu, Andry juga menyampaikan, dirinya bersama masyarakat semakin semangat mengawal demokrasi Pilkada Simalungun dengan adanya sayembara yang digelar oleh PP MPC Simalungun ini agar berjalan lancar tanpa ada ASN yang tercoreng oleh keberpihakan salah satu paslon, dan sudah semestinya ASN tetap menjaga netralitasnya.
"Kita akan mengawal proses pelaporan ini supaya prosedur penanganannya dilaksanakan sesuai Undang-Undang dan sampai memiliki kepastian hukum," kata sosok yang dikenal sebagai Aktivis Mahasiswa Siantar-Simalungun yang menjunjung tinggi demokrasi ini.
Pada kesempatan itu, Andry juga mengingatkan kepada seluruh ASN Simalungun bahkan perangkat desa untuk tidak bermain kotor dalam pilkada.
"Jangan bermain kotor, bahkan pejabat negara yang dibiayai oleh negara, jangan sampai menjadi pengkhianat negara," pungkas Andry.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar