GASSTAMNEWS.COM - Paguyuban Seni Reog Jaranan Pemuda Sumatera Utara (KRJPS) Kabupaten Simalungun mengalihkan dukungannya kepada Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Simalungun Anton Saragih dan Benny Sinaga.
Mereka melakukannya karena Pasangan Calon RHS-Azi dinilai tidak menempati dan tidak merealisasikan komitmen apa saja yang dijanjikan kepada Paguyuban KRJPS Simalungun. Gara-gara pengalihan dukungan yang dilakukan KRJPS Simalungun tersebut, muncul teror dan pengancaman yang diduga dilakukan oleh oknum anggota polisi berinisial K yang juga sebagai seorang ajudan Cabup RHS Nomor Urut 1).
Menurut Sekretaris KRJPS Simalungun Muhammad Rayyan, melalui telepon genggamnya oknum tersebut melakukan intimidasi dan ancaman dengan cara meminta pihak KRJPS untuk mengembalikan kaos dan barang yang telah diberikan.
"Kami diming-iming dari beliau untuk bekerja sama (membantu pemenangan RHS-Azi). Tapi ternyata kami tertipu dan janjinya tidak ditepati. Cuma dikasi baju aja, sisanya itu gak ada yang dikasih," kata Muhammad Rayyan kepada wartawan, Sabtu (23/11/2024).
Oknum tersebut, lanjutnya, merupakan Pembina KRJPS Simalungun. Setelah adanya alih dukungan, oknum itu meminta agar apa yang telah diberikannya selama ini sebagai pembina agar dikembalikan.
"Kami kecewa besar. Kala prinsip Jawa, kan kami gak perlu dikasih janji. Kita perlu yang realisasi," jelasnya.
Rayyan mengatakan, baju RHS-Azi itu diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Simalungun Edwin melalui ketua. Namun, ajudannya justru meminta baju itu dikembalikan.
Setelah ajudannya menelepon dan mengancam, Rayyan menuturkan, Ketua KRJPS itu kerap dibuntuti dan diawasi.
"Sering ada orang yang membuntuti. Ada mobil yang hilir mudik di depan rumah. Mobil-mobil itu tidak berpelat nomor," katanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Rayyan menyatakan sudah membuat laporan atas keterlibatan Kadis Kesehatan dalam pemenangan RHS-Azi.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar